Uma Pudakwangi
Sunday, February 8, 2015
Thursday, May 29, 2014
AWATARA अवतार
Awatara atau dikenal sebagai avatar dalam Agama Hindu adalah inkarnasi atau perubahan dari Tuhan Yang Maha Esa atau Ida Sang Hyang Widhi yang turun ke dunia. Ida Sang Hyang Widhi turun ke dunia berwujudkan salah satu material duniawi guna untuk menyelawatkan dunia dari kehancuran. Menengakkan dharma ( kebaikan ) dan memerangi kejahatan.
Terdapat 10 manifestasi Ida Sang Hyang Widhi yang dikenal dalam Agama Hindu yang dikenal dengan Dasa Awatara. Dasa Awatara ini diyakini adalah penjelmaan Ida Sang Hyang Widhi sebagai Dewa Wisnu yang menjelma menjadi berbagai material dalam misi menyelamatkan dunia. Sembilan dari sepuluh awatara ini kisah - kisahnya terangkum di dalam sebuah kitab yang disebut Kitab Purana. Berikut nama - nama Dasa Awatara dan sedikit penjelasannya :
- Matsya Awatara, sang ikan, muncul saat Satya Yuga
- Kurma Awatara, sang kura-kura, muncul saat Satya Yuga
- Waraha Awatara, sang babi hutan, muncul saat Satya Yuga
- Narasimha Awatara, manusia berkepala singa, muncul saat Satya Yuga
- Wamana Awatara, sang orang cebol, muncul saatTreta Yuga
- Parasurama Awatara, sang Rama bersenjata kapak, muncul saat Treta Yuga
- Rama Awatara, sang ksatria, muncul saat Treta Yuga
- Kresna Awatara, putra Wasudewa, muncul saatDwapara Yuga
- Buddha Awatara, pangeran Siddharta Gautama, muncul saat Kali Yuga
- Kalki Awatara, sang pemusnah, muncul saat Kali Yuga
Terimakasih sudah membaca !!!
sumber : wikipedia dan google
Thursday, May 8, 2014
Panca Pandawa
Panca Pandawa
Menarik bukan ? Cerminan Panca Pandawa ini juga dapat di terapkan dalam kehidupan sehari - hari yakni cerminan dari sifat - sifat panca pandawa itu sendiri.
Karena pengetahuan yang telah bertambah karena artikel diatas, saya berharap dapat bermanfaat. Cheerss!!!
Pandawa adalah sebuah kata dari bahasa Sanskerta (Dewanagari: पाण्डव; Pāṇḍava), yang secara harfiah berarti anak Pandu(Dewanagari: पाण्डु; IAST: Pāṇḍu), yaitu salah satu Raja Hastinapura dalam wiracarita Mahabharata. Dengan demikian, maka Pandawa merupakan putra mahkota kerajaan tersebut. Dalam wiracarita Mahabharata, para Pandawa adalah protagonissedangkan antagonis adalah para Korawa, yaitu putera Dretarastra, saudara ayah mereka (Pandu). Menurut susastra Hindu(Mahabharata), setiap anggota Pandawa merupakan penjelmaan (penitisan) dari Dewa tertentu, dan setiap anggota Pandawa memiliki nama lain tertentu. Misalkan nama "Werkodara" arti harfiahnya adalah "perut serigala". Kelima Pandawa menikah denganDropadi yang diperebutkan dalam sebuah sayembara di Kerajaan Panchala, dan memiliki (masing-masing) seorang putera darinya.
Para Pandawa merupakan tokoh penting dalam bagian penting dalam wiracarita Mahabharata, yaitu pertempuran besar di daratan Kurukshetra antara para Pandawa dengan para Korawa serta sekutu-sekutu mereka. Kisah tersebut menjadi kisah penting dalam wiracarita Mahabharata, selain kisah Pandawa dan Korawa main dadu.
Menurut tradisi Hindu, kelima putra Pandu tersebut merupakan penitisan tidak secara langsung dari masing-masing Dewa. Hal tersebut diterangkan sebagai berikut:
- Yudistira penitisan dari Dewa Yama, dewa akhirat;
- Bima penitisan dari Dewa Bayu, dewa angin;
- Arjuna penitisan dari Dewa Indra, dewa perang;
- Nakula dan Sadewa penitisan dari dewa kembar Aswin, dewa pengobatan.
Setelah membaca artikel diatas, tentu saja kita ingin mengetahui secara lebih lanjut siapa sajasih Panca Pandawa ini bukan ? berikut adalah sedikit penjelasan tentang kelima saudara ini :
Yudistira
Yudistira merupakan saudara para Pandawa yang paling tua. Ia merupakan penjelmaan dari Dewa Yama dan lahir dari Kunti. Sifatnya sangat bijaksana, tidak memiliki musuh, dan hampir tak pernah berdusta seumur hidupnya. Memiliki moral yang sangat tinggi dan suka mema’afkan serta suka mengampuni musuh yang sudah menyerah. Memiliki julukan Dhramasuta (puteraDharma), Ajathasatru (yang tidak memiliki musuh), dan Bhārata (keturunan Maharaja Bharata). Ia menjadi seorang Maharaja dunia setelah perang akbar di Kurukshetra berakhir dan mengadakan upacara Aswamedha demi menyatukan kerajaan-kerajaan India Kuno agar berada di bawah pengaruhnya. Setelah pensiun, ia melakukan perjalanan suci ke gunung Himalaya bersama dengan saudara-saudaranya yang lain sebagai tujuan akhir kehidupan mereka. Setelah menempuh perjalanan panjang, ia mendapatkan surga.
Bima
Bima merupakan putra kedua Kunti dengan Pandu. Nama bhimā dalam bahasa Sanskerta memiliki arti "mengerikan". Ia merupakan penjelmaan dari Dewa Bayu sehingga memiliki nama julukan Bayusutha. Bima sangat kuat, lengannya panjang, tubuhnya tinggi, dan berwajah paling sangar di antara saudara-saudaranya. Meskipun demikian, ia memiliki hati yang baik. Pandai memainkan senjata gada. Senjata gadanya bernama Rujakpala dan pandai memasak. Bima juga gemar makan sehingga dijuluki Werkodara. Kemahirannya dalam berperang sangat dibutuhkan oleh para Pandawa agar mereka mampu memperoleh kemenangan dalampertempuran akbar di Kurukshetra. Ia memiliki seorang putera dari ras rakshasa bernama Gatotkaca, turut serta membantu ayahnya berperang, namun gugur. Akhirnya Bima memenangkan peperangan dan menyerahkan tahta kepada kakaknya, Yudistira. Menjelang akhir hidupnya, ia melakukan perjalanan suci bersama para Pandawa ke gunung Himalaya. Di sana ia meninggal dan mendapatkan surga. Dalam pewayangan Jawa, dua putranya yang lain selain Gatotkaca ialah Antareja dan Antasena.
Arjuna
Arjuna merupakan putra bungsu Kunti dengan Pandu. Namanya (dalam bahasa Sanskerta) memiliki arti "yang bersinar", "yang bercahaya". Ia merupakan penjelmaan dari Dewa Indra, Sang Dewa perang. Arjuna memiliki kemahiran dalam ilmu memanah dan dianggap sebagai ksatria terbaik oleh Drona. Kemahirannnya dalam ilmu peperangan menjadikannya sebagai tumpuan para Pandawa agar mampu memperoleh kemenangan saat pertempuran akbar di Kurukshetra. Arjuna memiliki banyak nama panggilan, seperti misalnya Dhananjaya (perebut kekayaan – karena ia berhasil mengumpulkan upeti saat upacara Rajasuya yang diselenggarakanYudistira); Kirti (yang bermahkota indah – karena ia diberi mahkota indah oleh Dewa Indra saat berada di surga); Partha (putera Kunti– karena ia merupakan putra Perta alias Kunti). Dalam pertempuran di Kurukshetra, ia berhasil memperoleh kemenangan dan Yudistiradiangkat menjadi raja. Setelah Yudistira mangkat, ia melakukan perjalanan suci ke gunung Himalaya bersama para Pandawa dan melepaskan segala kehidupan duniawai. Di sana ia meninggal dalam perjalanan dan mencapai surga.
Nakula
Nakula merupakan salah satu putera kembar pasangan Madri dan Pandu. Ia merupakan penjelmaan Dewa kembar bernama Aswin, Sang Dewa pengobatan. Saudara kembarnya bernama Sadewa, yang lebih kecil darinya, dan merupakan penjelmaan Dewa Aswinjuga. Setelah kedua orangtuanya meninggal, ia bersama adiknya diasuh oleh Kunti, istri Pandu yang lain. Nakula pandai memainkan senjata pedang. Dropadi berkata bahwa Nakula merupakan pria yang paling tampan di dunia dan merupakan seorang ksatria berpedang yang tangguh. Ia giat bekerja dan senang melayani kakak-kakaknya. Dalam masa pengasingan di hutan, Nakula dan tiga Pandawa yang lainnya sempat meninggal karena minum racun, namun ia hidup kembali atas permohonan Yudistira. Dalam penyamaran di Kerajaan Matsya yang dipimpin oleh Raja Wirata, ia berperan sebagai pengasuh kuda. Menjelang akhir hidupnya, ia mengikuti pejalanan suci ke gunung Himalayabersama kakak-kakaknya. Di sana ia meninggal dalam perjalanan dan arwahnya mencapai surga.
Sadewa
Sadewa merupakan salah satu putera kembar pasangan Madri dan Pandu. Ia merupakan penjelmaan Dewa kembar bernama Aswin, Sang Dewa pengobatan. Saudara kembarnya bernama Nakula, yang lebih besar darinya, dan merupakan penjelmaan Dewa Aswin juga. Setelah kedua orangtuanya meninggal, ia bersama kakaknya diasuh olehKunti, istri Pandu yang lain. Sadewa adalah orang yang sangat rajin dan bijaksana. Sadewa juga merupakan seseorang yang ahli dalam ilmu astronomi. Yudistira pernah berkata bahwa Sadewa merupakan pria yang bijaksana, setara dengan Brihaspati, guru para Dewa. Ia giat bekerja dan senang melayani kakak-kakaknya. Dalam penyamaran di Kerajaan Matsya yang dipimpin oleh Raja Wirata, ia berperan sebagai pengembala sapi. Menjelang akhir hidupnya, ia mengikuti pejalanan suci ke gunung Himalaya bersama kakak-kakaknya. Di sana ia meninggal dalam perjalanan dan arwahnya mencapai surga.
Para Pandawa terdiri dari lima orang pangeran, tiga di antaranya (Yudistira, Bima, dan Arjuna) merupakan putra kandung Kunti, sedangkan yang lainnya (Nakula dan Sadewa) merupakan putra kandung Madri, namun ayah mereka sama, yaitu Pandu.
Wangsa Yadawa | Dinasti Kuru | Raja Madra | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Surasena | Byasa | Ambalika | Salya | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kunti | Pandu | Madrim | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Yudistira | Bima | Arjuna | Nakula | Sadewa | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Thursday, February 13, 2014
Sejarah Rupiah
Sejarah Rupiah
Sebagai warga negara Indonesia, kita pasti kerap mendengar kata rupiah dong? Ya seperti yang kita ketahui,rupiah adalah mata uang resmi Indonesia. Tapi tau gak, dulu pada masa awal - awal kemerdekaan Indonesia belum menggunakan mata uang rupiah namun menggunakan mata uang resmi yang dikenal sebagai ORI. ORI sudah mulai digunakan semenjak 1945 - 1949. Mata uang ORI diresmikan oleh pemerintahan pada tanggal 30 Oktober 1946. ORI didesain sangat sederhana dengan menggunakan pengaman serat halus. Namun, pada tanggal 8 April 1974,Gubernur Prov. Sumatera mengeluarkan URIPS ( Uang Republik Indonesia Provinsi Sumatera ).Nah dengan munculnya URIPS inilah dimulai penetapan rupiah. 4 tahun setelah kemerdekaan tanggal 2 November 1949,Indonediapun mulai menetapkan rupiah sebagai mata uang kebangsaan yang baru. Menurut Adi Pramoto, salah satu peneliti sejarah uang Indonesia, rupiah diambil dari kata rupia dalam bahasa Mongolia yang berarti perak. Ini nih contoh gambar uang ORI dan rupiah sekarang.
Semoga dengan informasi ini kita jadi bisa menambah wawasan tentang mata uang negara kita tercinta Indonesia yaitu Rupiah. Terimakasihhhh......
Subscribe to:
Posts (Atom)